Seperti yang Anda tahu, perawatan mobil listrik tidaklah seribet mobil konvensional. Pasalnya, mobil listrik tidak memerlukan perawatan yang detail atau intensif, seperti penggantian oli, dan lainnya pada mobil konvensional. Namun yang pasti, ada satu komponen yang perlu Anda perhatikan. Kompenen tersebut adalah baterai mobil listrik.
Cara Perawatan Baterai Mobil Listrik yang Benar
Usia baterai yang bisa sampai 10 tahun hingga 15 tahun adalah salah satu faktor yang membuat mobil listrik lebih hemat dari mobil konvensional. Namun, tentu harus dibarengi dengan perawatan yang benar.
Jika baterai tidak terawat dengan baik dan benar, justru penggunaan mobil listrik akan membuat Anda menjadi lebih boros. Pasalnya, baterai yang tidak terawat akan cepat rusak dan tidak bertahan lama. Nah, perlu Anda ketahui, mengganti baterai lama dengan yang baru memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Lalu, bagaimana caranya agar baterai Anda bisa berusia panjang, dan Anda bisa mengehemat biaya pengeluaran? Anda hanya perlu mengikuti cara merawat baterai mobil listrik yang akan dibahas oleh mas lingga di bawah ini.
1. Perhatikan Pengisian Daya Baterai
Jika kita ibaratkan mobil listrik dengan alat elektronik lainnya, mungkin yang pantas adalah smartphone atau handphone. Pasalnya, baterai smartphone dan baterai mobil listrik memiliki fungsi yang sama. Di mana fungsinya untuk menyimpan energi listrik agar smartphone tetap menyala.
Bukan hanya itu saja, prinsip tentang masalah pengisian baterainya pun hampir sama. Bahkan, Anda tidak harus mengisi daya baterai saat baterai tersebut dalam keadaan kosong atau 0%. Justru, lebih baik, isi daya baterai pada saat kapasitasnya hampir 20%, bahkan kurang dari 40%. Hal tersebut perlu Anda perhatikan dan lakukan agar baterai tidak mengalami penurunan kinerja lebih cepat.
Batas kapasitas maksimum dalam pengisian daya baterai juga perlu Anda perhatikan dengan teliti. Sama halnya dengan mengisi daya baterai smartphone, Anda juga harus menghentikan pengisian daya baterai mobil listrik Anda saat kapasitasnya sudah mencapai 80% hingga 90%.
Ini artinya, jika baterai pada mobil listrik Anda ingin lebih awet dan berumur panjang, maka Anda tidak boleh mengisinya sampai penuh atau 100%. Apakah Anda tahu apa alasannya?
Mengisi daya baterai untuk mobil listrik sampai 100% atau dengan berlebihan bisa mengubah sifat kimiawi yang menyebabkan baterai mengalami degadrasi atau penurunan atas efisiensi penyimpanan daya baterai. Penurunan tersebut justru membuat daya baterai lebih cepat habis.
2. Hindari Penggunaan Fast Charging Saat Pengisian
Pemilihan metode charging juga perlu Anda perhatikan agar baterai pada mobil listrik Anda awet dan tidak mudah rusak. Sudahkah Anda tahu, ada berapa metode dalam pengisian daya baterai pada mobil listrik?
Anda bisa memilih satu dari dua metode yang ada, yaitu antara standar charging dan fast charging. Standar charging memerlukan waktu yang lebih lama dalam pengisian. Sedangkan, dengan menggunakan fast charging, Anda hanya butuh sekitar 1 jam, daya baterai bisa terisi penuh.
Dari kedua metode tersebut, pasti sebagian dari Anda pasti lebih memilih fast charging saat mengisi daya baterai. Alasannya tentu fast charging lebih praktis dari segi waktu. Namun, memillih fast charging tidak baik untuk ketahanan baterainya. Baterai cenderung tidak akan awet.
Penggunaan fast charging akan mengalirkan arus listrik DC yang lebih besar dengan tegangan yang tinggi daripada standar charging. Arus DC dan tegangan listrik yang tinggi akan menaikkan atau membuat temperatur baterai juga tinggi. Apalagi, baterai lithium-ion yang banyak digunakan untuk mobil listrik memiliki batas temperatur maksimum
Nah, jika hal tersebut terus terulang, maka usia baterai tidak akan lama. Solusi untuk menghindari fast charging adalah lebih gunakan standar charging saja. Yang mana pengisiannya di rumah atau home charging. Hal ini karena pengisian daya baterai mobil listrik sebaiknya menggunakan arus listrik AC.
Pengisian daya di rumah menggunakan wall charger yang Anda pasang di rumah. Arus listrik dari wall charger adalah arus listrik AC. Arus listrik AC tidak bertegangan tinggi. Jadi, panas dari hasil pengisian daya lebih rendah dan stabil.
Mungkin Anda berpikir mengisi daya baterai di rumah lebih membutuhkan waktu yang lama, yaitu bisa sampai 17 jam. Itu lebih baik bukan, daripada Anda mengeluarkan biaya untuk mengganti baterai pada mobil listrik, padahal pemakaiannya belum lama. Lagipula, biaya charge mobil listrik juga terjangkau.
Agar Anda tidak bosan untuk menunggu pengisiannya, Anda bisa menyiasatinya dengan mengisi dayanya pada malam hari.
3. Jaga Kapasitas Baterai
Cara agar baterai mobil listrik bisa awet dan berusia panjang berikutnya adalah dengan menjaga selalu kapasitas baterai mobil listrik. Ada baiknya, kapasitas baterai tidak boleh kurang dari 40%. Kapasitas baterai yang kurang dari 40% bisa memengaruhi performa penyuplaian arus listrik ke mobil listriknya.
Misalnya, mobil listrik Anda jarang Anda gunakan, sebaiknya cek secara rutin minimal tiga bulan sekali. Tujuannya tentu saja supaya Anda bisa mengetahui tinggal berapa persen sisa daya baterainya. Sehingga, saat kapasitas baterai kurang dari 40%, maka Anda tinggal charge saja. Ingat, gunakan home charging, ya.
4. Atur Jadwal Pengisian
Bagi Anda yang memiliki mobil listrik, tidak ada salahnya untuk mengatur atau membuat jadwal pengisian daya baterai. Di mana dengan membuat jadwal pengisian, Anda bisa membuat baterai pada mobil listrik awet.
Kenapa begitu? Perlu Anda ketahui, mengisi daya baterai mobil listrik tidak boleh sering-sering. Hal ini karena mengcharge baterai dengan sering bisa menurunkan tegangan daya. Tentu saja hal tersebut justru akan membuat mengurangi usia pemakaian dari baterainya sendiri.
Lakukanlah pengisian daya baterai dua hari sekali (jika memungkinkan). Lalu, ketika Anda akan charge, pilih standar charging ataupun slow charging atau isi daya di rumah saja. Anda bisa melakukannya pada malam hari.
5. Pilih Tempat Sejuk untuk Parkir Mobil
Menjaga usia pemakaian usia baterai pada mobil listrik supaya awet juga bisa Anda lakukan dengan memilih tempat yang sejuk saat Anda memarkirkan mobil di tempat umum. Apalagi jika Anda memarkikan mobilnya dalam waktu yang lama.
Lokasi parkir dengan suhu atau temperatur yang tinggi, khusunya langsung terkena terik matahari tidaklah baik untuk baterai mobil listrik Anda. Sinar matahari membuat suhu baterai menjadi tinggi. Tingginya suhu baterai bisa menurunkan kinerja baterai. Akhirnya, baterai mobil tidak bisa bertahan lama sesuai dengan perkiraan, karena usia pakai baterai lebih cepat.
Bila Anda sedang di tempat umum, dan tidak bisa mendapatkan tempat yang sejuk untuk parkir, maka ada alternatif lain untuk menjaga usia pakai baterainya. Anda bisa menggunakan cover mobil, atau pelindung mobil. Di mana cover mobil bisa mengurangi suhu panas pada mobil.
Untuk itu, ingat selalu untuk membawa cover mobil ke mana pun saat Anda berpergian dengan mengendarai mobil listrik.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda perhatikan supaya baterai mobil listrik Anda bisa berusia panjang. Semoga cara di atas bermanfaat, dan jangan lupa untuk mencobanya segera ya.
Seorang imers yang tinggal di Yogyakarta.
Saat ini, aktivitas penulis sebagai internet marketer yang berfokus pada Facebook ads, pembuatan website.
Dalam mengembangkan pemahaman ilmu digital marketing, penulis mendalami dunia search Engine Optimation (SEO)